Differensiasi merupakan proses fisiologis yang esensial bagi semua makhluk hidup meskipun tingkatannya berbeda-beda satu dengan lainnya. Differensiasi adalah suatu proses perubahan, yakni perubahan menuju ke perbiakan dan penyesuaian dengan keadaan disekitarnya untuk bisa bertahan dan berkembang lebih baik dan sempurna. Sel bakteri melakukan differensiasi dengan pertumbuhan yang diperlambat atau berhenti sementara untuk mengatasi stress lingkungan. Ulat berdifferensiasi menjadi kupu-kupu untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan supaya bisa berkembang biak dengan sempurna. Proses kejadian manusiapun juga penuh dengan peristiwa differensiasi sel-sel penyusunnya untuk menghadapi lingkungan dan kehidupan sel yang kompleks dengan derajad kerumitan yang sangat tinggi.
Umumnya proses differensiasi dipicu oleh “signal-signal” dari lingkungannya. Akan tetapi, proses differensiasi sebenarnya terjadi pada tingkat seluler dan diawali dengan penghentian aktivitas daur sel (pembelahan sel) atau yang disebut sebagai cell cycle arrest. Proses tersebut dapat dipicu dengan pengurangan nutrisi (starvasi) sehingga menyebabkan tidak terkespresinya protein pemacu pembelahan sel, dan sebaliknya akan terekspresi protein penghenti daur sel dan pengatur differensiasi, misalnya p53 dan p21. Starvasi sel-sel bone marrow (pada percobaan in vitro) akan lebih memudahkan differensiasi ke sel syaraf, sel-sel darah dan sel-sel tulang yang dibutuhkan saat perkembangan. Dengan pemuasaan (starvasi), memungkinkan sel-sel untuk me-reprogram proses fisiologinya dengan efisiensi proses biokimiawi dan menghasilkan sel baru dengan karakter yang baru yang lebih handal dan sesuai tuntutan lingkungan. Proses reprogramming juga sering terjadi akibat adanya signal penghentian pertumbuhan dari luar sel yang berfungsi mirip dengan pemuasaan.
Puasa Ramadhan bukan hanya melakukan penghentian asupan makanan di siang hari tetapi juga mengontrol asupan rangsangan pertumbuhan hawa nafsu hewani. Harapannya, sel-sel penyusun tubuh kita akan tumbuh dengan lebih adaptif dan sehat. Sel-sel tubuh kita akan melakukan reprogramming untuk efisiensi proses biokimiawi sehingga mampu mengontrol perkembangan dengan lebih baik. Yang lebih penting lagi, dengan kontrol rangsangan pertumbuhan nafsu hewani, akan terekspresi karakter unggul yang berupa kesabaran, keuletan, optimist, cerdas, responsive, kepasrahan, dan keikhlasan yang didasarkan dengan keimanan untuk mencapai kepribadian prima yang dinamakan taqwa.
Semoga kita semua mendapat Rahmat dan maghfiroh dari Allah SWT di bulan Ramadhan 1429 H ini …sehingga puasa kita akan meningkatkan kualitas kepribadian kita menuju Taqwa.
Selamat berpuasa …
seluruh staff dan anggota CCRC