Menguak Harta Karun Daun Raja Buah
oleh Nadya Rianasari, Adam Hermawan
Kata durian (Durio zibethinus Murr.) pasti sudah tidak asing lagi untuk kalangan umum. Buahnya yang memiliki rasa yang enak dan digemari oleh banyak orang. Duri dan baunya menjadi ciri khas dari buah durian. Durian dihasilkan oleh tanaman durian yang berasal dari asia tenggara dengan tinggi yang mencapai 30 meter. Durian merupakan buah tropis dari orde Malvales dan famili Malvaceae (Ketsa, 2020). Beberapa jenis/varietas durian yang ada di Indonesia antara lain adalah Emas, Hepe, Si kuning, Menoreh, Sukun, Mentega, Gajah, dan masih banyak lagi (Uji, 2005). Berikut adalah klasifikasi tanaman durian:
Kingdom : Plantae (Tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta
Super Devisi : Spermatophyta
Devisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Malvales
Famili : Bombaceae
Genus : Durio
Spesies : Durio zibethinus Murr
Selain buahnya yang enak, terdapat manfaat tersembunyi lain dari bagian tanaman durian. Salah satunya adalah pada daun durian. Daun durian berbentuk lonjong dengan ujung lancip dan pangkal membulat dan mempunyai panjang hingga 10 cm dan lebar 4 cm. Salah satu keunikan daun durian terdapat pada warnanya, yaitu mempunyai warna hijau terang di bagian atas dan warna emas atau perak pada bagian bawahnya. Daun durian muda sering dimakan mentah sebagai sayuran segar (Suwardi, et al., 2020). Manfaat dari daun durian yaitu antijamur, antikanker, antioksidan, menambah stamina tubuh, dan antibakteri. Manfaat yang spesifik akan kita bahas pada artikel kali ini adalah sebagai antibakteri.
Daun durian mengandung senyawa aktif dari golongan fenol, yaitu asam fenolat, flavonoid, dan tanin. Senyawa fenol yang terkandung umumnya ditemukan dalam bentuk polifenol seperti flavonoid dan asam fenolat yang dapat ditemukan pada hampir seluruh bagian tumbuhan durian. Fenol dan turunannya memiliki aktivitas sebagai antibakteri karena terdapat cincin benzena dan rantai alkil pada strukturnya yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Cincin benzena ini bekerja dengan merusak dinding sel bakteri sehingga kehilangan kekuatannya untuk mempertahankan kondisi internalnya dan rantai alkil dapat menyebabkan sintesis protein dan enzim terganggu. Kemampuan tersebut efektif dalam menghambat berbagai jenis bakteri, baik bakteri Gram negatif maupun Gram positif (Ramadhan, 2021).
Sulfur Aromatik
Senyawa ini tergolong baru ditemukan dan diketahui dapat menghambat suatu pertumbuhan bakteri. Penelitian mengenai sulfur aromatik dapat meningkatkan efektivitas dalam menghambat berbagai bakteri patogen seperti S. aureus, Salmonela typhimutium, Listeria monocytogenes, E. coli, dan Campylobacter Jejuni (Mnayer, et al., 2014).
Flavonoid
Senyawa golongan fenol ini juga memiliki manfaat sebagai antibakteri. Flavonoid bekerja dengan mengubah permeabilitas membran sel, mempengaruhi ikatan hidrogen pada enzim yang dapat memengaruhi kinerja sel dan kekuatan dinding sel sehingga mudah mengalami kerusakan dan berakhir kematian (Bouarab-chibane, et al., 2019). Flavonoid memiliki kombinasi gugus karbon pusat sehingga memiliki kemampuan menghambat bakteri yang kuat (Heleno, et al., 2015).
Tanin
Tanin merupakan senyawa golongan fenol, yaitu polifenol yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Tanin menghambat pertumbuhan bakteri dengan berikatan dengan protein fungsional bakteri sehingga tidak dapat melakukan metabolisme dengan normal (Kurhekar, 2016). Kondensasi tanin dengan flavonoid dapat memberikan efek berupa kerusakan metabolisme bakteri dengan menjadi inhibitor pada enzim bakteri (Bouarab-chibane, et al., 2019).
Daun durian ini dapat diolah dengan cara direbus untuk mendapatkan manfaatnya. Cara membuat obat herbal dari daun durian adalah sebagai berikut:
- Ambil daun durian yang masih muda 5 lembar
- Cuci hingga benar-benar bersih dan tidak ada lagi sisa kotoran di daun tersebut
- Siapkan 3-5 gelas air dan tuangkan ke dalam panci pemanas
- Masukkan daun yang sudah dicuci bersih
- Masak air dan daunnya hingga benar-benar mendidih dan airnya hanya menyisakan 1 gelas saja
- Tuangkan ke dalam gelas dan dapat dicampurkan bahan alami lainnya agar rasanya semakin enak
rebusan daun durian tersebut dapat dikonsumsi sehari sekali atau lebih baik konsultasi terlebih dahulu dengan pakar herbal agar takarannya benar dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan (Anonim, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2016. 12 Manfaat dan Khasiat Daun Durian untuk Kesehatan. Diakses pada 28 Juni 2023. https://danareksa.iskandarnote.com.
Bouarab-chibane, L., Forquet, V., Lanteri, P., Clement, Y. 2019. Antibacterial Properties of Polyphenols: Characterization and QSAR (Quantitative Structure Activity Relationship) Models. Frontiers in Microbiologi. 1-12.
Heleno, S. A., Martins, A., Queiroz, M. J. R. P., Ferreira, I.C.F.R. 2015. Bioactivity of Phenolic acid: Metabolites Versus Parent Compounds: a Review. Food Chemistry. 173, 151-153.
Ketsa, S., Wisutiamonkul, A., Palapol, Y., & Paull, R. E. 2020. The durian: Botany, horticulture, and utilization. Horticultural reviews. 47, 125-211.
Mnayer, D., Fabiano-Tixier, A. S., Petitcolas, E., Hamieh, T., Nehme, N., Ferrant, C., Fernandez, X., Chemat, F. 2014. Chemical Composition, Antibacterial, and Antioxidant Activities of Six Essential Oils from the Alliaceae Family. Molecules. 19(12), 20034-20053.
Ramadhan, A.R. 2021. Kemampuan antibakteri ekstrak metanol daun tiga varietas durian durio zibethinus murr. terhadap tescherichia coli dan Staphylococcus aureu. Bachelor’s thesis:Fakultas Sains dan Teknologi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Uji, T. 2005. Keanekaragaman jenis dan sumber plasma nutfah Durio (Durio spp.) di Indonesia. Buletin Plasma Nutfah. 11(1).