Mengenal Pala: Tanaman Ajaib Asli Indonesia
oleh Wasita Rachma Widayanti, Ratna Asmah Susidarti
Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt.) adalah tanaman asli Indonesia yang sebagian besar ditemukan di Kepulauan Maluku, terutama di Pulau Banda dan Siau, serta Papua (Das, 2020). Seiring berkembangnya zaman, tanaman ini sekarang sudah didistribusikan secara luas ke berbagai negara seperti Grenada, India, Sri Lanka, Mauritius, Singapura, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat (Kuete, 2017).
Pala termasuk tanaman berumah dua yaitu bunga jantan dan bunga betina terdapat pada pohon yang berbeda. Pohon pala berukuran sedang, tingginya antara 5-20 m. Daunnya berwarna hijau dengan tulang daun yang menyirip, buahnya berbentuk bulat lonjong berwarna kekuning-kuningan dan akan terbelah dua ketika matang, serta bijinya bulat lebar dengan tekstur keras berwarna keputihan dilintasi oleh urat merah-merah coklat. Pala juga mempunyai aril yang terdapat antara daging dan biji buah pala dan berwarna merah cerah ketika segar dan warna coklat kekuningan bila dikeringkan (Asgarpanah, 2012).
Selama ini, masyarakat Indonesia memanfaatkan biji pala sebagai rempah-rempah masakan untuk menambah cita rasa dan aroma makanan sedangkan daging buah yang aromanya harum dan rasanya sedikit masam dimanfaatkan untuk bahan baku sirup ataupun manisan.
Myristica Fragrans Houtt.
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Magnoliales
Famili: Myristicaceae
Genus: Myristica
Spesies: Myristica fragrans
Selain digunakan untuk rempah masak, pala ini mempunyai segudang manfaat lainnya dan banyak fakta menariknya. Jika kamu belum tahu apa saja fakta tersebut, berikut ini bisa menjadi beberapa contohnya.
Indonesia adalah negara pengekspor pala terbesar di dunia
Pala merupakan salah satu tanaman komoditas ekspor yang penting karena Indonesia merupakan negara pengekspor biji dan fuli terbesar yaitu memasok sekitar 60% kebutuhan pala dunia. Selain diekspor, kebutuhan pala dalam negeri juga cukup tinggi maka produksi pala di Indonesia cukup besar (Nurdjannah, 2007).
Pala sebagai kandidat obat
Pala bisa disebut sebagai tanaman herbal yang mempunyai nilai ekonomis dan multiguna karena setiap bagian dari tanamannya dapat dimanfaatkan untuk pengobatan herbal berbagai penyakit. Biji, buah, daun, dan aril dari tanaman pala dapat diambil minyak atsiri atau minyak esensialnya.
Minyak atsirinya dapat digunakan untuk aromaterapi karena aromanya yang harum. Selain itu, minyak atsiri juga mengandung berbagai senyawa yang dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Oleh karena itu minyak atsiri dari pala menjadi potensi pengembangan obat dengan berbagai aktivitas farmakologis yang dapat mengatasi berbagai penyakit.
Untuk mengetahui manfaat yang dapat diperoleh dari tanaman pala, simak penjelasan di bawah ini.
- Memberikan efek antiradang dan antinyeri
Pala bisa menjadi alternatif yang aman bagi semua kalangan untuk mengatasi radang dan nyeri mengingat banyak obat-obat kimia yang mempunyai efek samping. Minyak atsiri pala secara tradisional dapat digunakan untuk menghilangkan keseleo, rematik dan kelumpuhan. Karena melimpahnya kandungan myristicin yang terdapat pada buah pala, maka tak heran juga jika pala memiliki manfaat berupa efek anti peradangan (Asgarpanah, 2012).
- Memiliki sifat antibakteri
Manfaat selanjutnya dari tanaman pala adalah ekstraknya memiliki aktivitas membunuh bakteri Staphylococcus aureus yang dapat menyebabkan infeksi kulit, Proteus vulgaris yang menyebabkan infeksi saluran kemih, dan Klebsiella pneumonia yang menyebabkan infeksi pernapasan (Asgarpanah, 2012).
- Memiliki sifat antijamur
Selain sebagai antibakteri, pala dilaporkan bahwa ekstrak metanolik dari bijinya menunjukkan aktivitas membunuh bakteri seperti Colletotrichum coccodes yang dapat menyebabkan penyakit antraknosa pada cabai dan Agrobacterium tumefaciens yang dapat menyebabkan tumor pada tanaman dikotil (Asgarpanah, 2012).
- Memiliki sifat antidepresan
Studi menunjukkan bahwa pala dapat digunakan untuk mengurangi depresi dengan memanfaatkannya sebagai aromaterapi untuk efek menenangkan sehingga bisa mengurangi depresi (Silalahi, 2020). - Memiliki sifat antikanker
Selain manfaat di atas, pala juga diketahui dapat digunakan untuk terapi kanker. Salah satu senyawa yang terkandung pala terbukti dapat menghambat terjadinya kanker paru-paru dan kanker usus besar (Kuete, 2017).
Daftar Pustaka
Asgarpanah, J. 2012. Phytochemistry and Pharmacologic Properties of Myristica fragrans Houtt: A review. African Journal of Biotechnology, 11:65.
Das, S., Sudarsono, S., Djoefrie, H.M.H.B., Wahyu E.K, Y. 2020. Keragaman Spesies Pala (Myristica Spp.) Maluku Utara Berdasarkan Penanda Morfologi Dan Agronomi. Jurnal Penelitian Tanaman Industri, 18:1.
Kuete, V. 2017. Myristica fragrans: A Review. Medicinal Spices and Vegetables from Africa: 497–512.
Nurdjanah, N. 2007. Teknologi Pengolahan Pala. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Departemen Pertanian.
Silalahi, M. 2020. Uses and Bioactivity of Myristica fragrans Houtt for Education Purposes. Proceedings of the 2nd Annual Conference on Blended Learning, Educational Technology and Innovation, 50:255–259.