
Tren pengembangan bahan alam berbasis cannabinoid untuk pengobatan kini menjadi topik eksplorasi yang menarik, terutama terkait potensinya dalam terapi kanker. Pada Journal Club CCRC yang diselenggarakan pada 24 April 2025, topik ini diangkat dalam diskusi mengenai efek antiproliferasi senyawa cannabinoid, baik yang berasal dari alam maupun hasil sintesis, terhadap sel kanker ovarium. Acara ini menghadirkan narasumber Dr. Raisatun Nisa Sugiyanto dan berlangsung secara luring di Kantor CCRC serta daring melalui Zoom Meeting.
Dalam Journal club kali ini membahas perbandingan efek sitotoksik antara cannabinoid alami dan sintetik. Hasil diskusi menunjukkan bahwa meskipun cannabinoid alami memiliki efek sitotoksik yang lebih lemah dibandingkan versi sintetik, justru senyawa alami ini mampu menginduksi kematian sel melalui mekanisme apoptosis dengan intensitas yang lebih tinggi. Sebaliknya, turunan cannabinoid sintetis yang dikembangkan oleh Tim Chen (Chen, et al., 2024) menunjukkan kemampuan menghambat proliferasi sel kanker ovarium melalui mekanisme ferroptosis.
Temuan ini membuka ruang diskusi lebih luas mengenai potensi kombinasi atau pemanfaatan selektif kedua jenis cannabinoid dalam strategi terapi kanker yang lebih efektif dan spesifik. (Mila)