Telah dilaksanakan Science Update, yaitu kegiatan rutin CCRC (Cancer Chemoprevention Research Center) guna menambah wawasan di bidang penelitian melalui pembicara-pembicara yang hebat dan berpengalaman. Kegiatan tersebut digelar pada tanggal 31 Mei 2023 dan diikuti oleh anggota CCRC, baik S1 maupun S2. Diawali dengan penyampaian materi berupa rekaman video Journal Club tahun 2020 yang dibawakan oleh Dr. Sci. apt. Beni Lestari, M.Bio.Sci. dan dilanjutkan sesi tanya jawab. Materi yang dibawakan mengusung topik “Pentagamavunon-1 (PGV-1) Inhibits ROS Metabolic Enzymes and Suppresses Tumor Cell Growth by Inducing M Phase (Prometaphase) Arrest and Cell Senescence.”
Pada hari Sabtu, 27 Mei 2023 telah dilaksanakan Science Update di Fakultas Farmasi UGM. Science Update sendiri merupakan kegiatan rutin CCRC untuk menambah wawasan para anggotanya khususnya di bidang penelitian. Materi dibawakan oleh Ahmad Syauqy Tafrihani, S.Farm. dengan judul Medicinal Plant Bioactive Phytochemical Extraction. Kegiatan ini diikuti oleh mahasiswa S1 dan S2 yang tergabung dalam grup riset CCRC.
Kegiatan ini diawali dengan pretest untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang materi yang dibawakan. Materi yang dibahas meliputi preparasi simplisia dan proses ekstraksi. Preparasi simplisia sendiri dimulai dari pemilihan supplier dan pembelian bahan, determinasi spesies dan varian tumbuhan, serta pembuatan simplisia menjadi serbuk. Proses ekstraksi tidak lepas dari pemilihan metode ekstraksi, cairan penyari, dan metode pemekatannya. Metode ekstraksi yang dipaparkan berupa maserasi, perkolasi, infundasi dan dekoktasi, soxhletasi, super critical fluid extraction, microwave assisted extraction, ultrasonic assisted extraction, dan hydrodynamic –cavitation. Semua aspek tersebut penting disesuaikan dengan simplisia yang digunakan dan senyawa target apa yang diinginkan.
Mengenal Pala: Tanaman Ajaib Asli Indonesia
oleh Wasita Rachma Widayanti, Ratna Asmah Susidarti
Tanaman pala (Myristica fragrans Houtt.) adalah tanaman asli Indonesia yang sebagian besar ditemukan di Kepulauan Maluku, terutama di Pulau Banda dan Siau, serta Papua (Das, 2020). Seiring berkembangnya zaman, tanaman ini sekarang sudah didistribusikan secara luas ke berbagai negara seperti Grenada, India, Sri Lanka, Mauritius, Singapura, Afrika Selatan, dan Amerika Serikat (Kuete, 2017).
Kulit Jeruk Peras Jangan Dibuang, Inilah 5 Manfaatnya!
Oleh Shofa Khamdanatuz, Muthi’ Ikawati
Jeruk peras (Citrus sinensis) merupakan salah satu jenis jeruk (citrus) dalam keluarga Rutaceae. Tanaman buah ini diperkirakan berasal dari daerah antara Assam di India, Tiongkok, atau Asia Tenggara. Tanaman jeruk peras memiliki daun bersayap dan berbau harum, terdapat duri pada ketiak daun, serta memiliki bunga putih kekuningan. Buah jeruk peras sendiri berbentuk bulat, di mana pada ujungnya terdapat beberapa lekukan, kulitnya sukar dikupas, serta memiliki rasa yang manis [1].
Potensi Pakis Sayur sebagai Sumber Pangan dan Obat-Obatan
oleh Shabrina Adzhani, Edy Meiyanto
Klasifikasi Ilmiah Tumbuhan Pakis Sayur [15]
Kerajaan : Plantae
Divisi : Pteridophyta
Kelas : Pteridopsida
Ordo : Athyriales
Famili : Athyriaceae
Genus : Diplazium
Spesies : D. esculentum
Nama binomial : Diplazium esculentum