Pada hari Jum’at, 31 Oktober 2014 CCRC bekerjasama dengan Fakultas Farmasi Ugm menyelenggarakan Open Lecture bersama Prof. Shun Hirota dengan tema “Supramolecular Science”. Acara dibuka oleh Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt. pada pukul 13.00, kemudian dilanjutkan dengan kuliah umum oleh Prof. Shun Hirota. Sebagai pembukaan, Hirota Sensei memperkenalkan Bidang ilmu di NARA Institute yang terdiri dari Informational Science, Biological Science, Material Science. Beliau juga menyampaikan bahwa NAIST sudah memiliki MOU dengan UGM dan menyediakan banyak beasiswa.
Setelah perkenalan tentang NAIST, Hirota Sensei melanjutkan pembahasan mengenai Design and Construction of Protein and Supramolecules. Beliau menjelaskan bahwa protein merupakan polipeptida yang tersusun dari asam amino. Fungsi protein tergantung dari struktur lipatannya. Agregasi protein berlangsung melalui oligomerisasi menyebabkan perubahan struktur protein yang diikuti dengan perubahan fungsi protein. Denaturasi protein dapat terjadi karena polimerisasi protein, namun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Beliu juga menjelaskan tentang Cyt C, Myglobin, dan cara menguji aktivitas biologis supramolekul dengan cara menginjeksikan oligomer pada sel kanker payudara HeLa.
Di akhir sesi Hirota Sensei menginformasikan tentang beberapa alternatif beasiswa untuk S2 antara lain beasiswa Monbukagakusho yang informasinya bisa didapatkan dari Dubes Jepang untuk Indonesia. Selain itu tersedia pula beasiswa NAIST yang bisa dicek pada web http://mswebs.nasit.jp/english/ untuk menghubungi supervisor laboratorium.
Para peserta terlihat antusias mengikuti kuliah umum ini, pada sesi tanya jawab beberapa mahasiswa dan dosen mendapat kesempatan untuk menggali lebih dalam tentang tema yang dibawakan oleh Hirota Sensei. Marvin dari Fakultas Farmasi bertanya tentang kesamaan aktivitas cyt c pada sel normal dan sel kanker. Hirota Sensei menjawab bahwa aktivitasnya belum tentu sama. Ada juga pertanyaan dari seorang mahasiswi Kedokteran Umum yang bernama Sinta yang menanyakan apakah cyt c dapat ditransfer dari mitokondria. Hirota Sensei menjelaskan bahwa Cyt c berada dalam inner membran teroksidasi outer membran, kemudian lipid ikut teroksidasi dan menyebabkan terjadinya perubahan struktur protein. Tak hanya mahasiswa yang antusias untuk bertanya, Bu Hilda dosen dari Fakultas Farmasi juga turut bertanya tentang perbedaan makromolekul dan supramolekul. Dari jawaban Hirota Sensei didapatkan penjelasan bahwa supramolekul merupakan makromolekul yang memiliki ikatan kovalen, sehingga stabilitasnya lebih tinggi dibandingkan dengan makromolekul. Di akhir sesi tanya jawab, Tya Novlita menanyakan tentang mekanisme protein dapat membentuk polimer dan mempengaruhi Drug design. Hirota Sensei menjelaskan bahwa protein yang membentuk polimer akan memiliki perubahan fungsi, sehingga akan mempengaruhi Drug design untuk jenis penyakit tertentu.
Setelah sesi tanya jawab berakhir, dilanjutkan dengan sesi testimoni alumni NAIST yang berasal dari UGM. Testimoni disampaikan oleh Dr. Bambang Retnoaji, M.Sc. (dosen Fakultas Biologi UGM) dan Dr. Ari Dwi Nugraheni, M.Si (dosen Fakultas MIPA UGM).