Sebagai bentuk kepedulian akan semakin meningkatnya berbagai penyakit di Indonesia, para mahasiswa Fakultas Farmasi UGM yang tergabung dalam pusat riset CCRC (Cancer and Chemoprevention Research Center), melakukan sebuah riset ilmiah akan potensi Secang (Caesalpinia sapan L). Salah satunya, tumbuhan Secang diteliti aktivitasnya sebagai agen antiosteoporosis yang aman serta dapat mencegah kerusakan DNA. Dengan mengangkat judul karya hasil penelitian “Pengembangan Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) sebagai Agen Antiosteoporosis yang Non Genotoksik pada Wanita Post Menstrual”, tiga mahasiswa yang diwakili oleh Bani Adlina Shabrina, Raisatun Nisa Sugiyanto, dan Prisnu Tirtanirmala berhasil menyabet penghargaan sebagi juara ke-2 pada ajang bergengsi Pemilihan Peneliti Remaja Indonesia ke XII yang diselenggarakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).
Kompetisi PPRI yang diadakan LIPI tersebut,merupakan event yang diadakan tiap tahunnya dengan proses seleksi yang cukup ketat. Dari 179 karya yang diajukan dalam PPRI XII, hanya terpilih 5 karya terbaik dari masing-masing bidang ilmu pengetahuan untuk dipresentasikan pada kompetisi ilmiah LIPI yang diselenggarakan pada tanggal 14-15 November 2013 lalu di Widya Graha LIPI Jakarta. Prestasi ini merupakan sebuah kebanggaan bagi Universitas Gadjah Mada, terutama Fakultas Farmasi, setelah pada tahun 2010, Ameilinda Monikawati, salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi mengukir prestasi di ajang serupa.
Tim ini berhasil menemukan bahwa secang dapat memiliki antiosteoporosis dengan meningkatkan densitas tulang dan mengurangi jumlah osteoklas sehingga dapat dimanfaatkan bagi wanita post menstrual. Pada masa post menstruasi keberadaan hormon estrogen pada wanita menurun drastic dan mengakibatkan berbagai macam efek salah satunya pengeroposan tulang (osteoporosis). Secang dengan kandungan aktif berupa Brazilin dan Brazilein juga diteliti memberikan perlindungan terhadap DNA manusia sehingga dapat mencegah berbagai penyakit yang salah satunya disebabkan oleh rusaknya DNA.
Oleh karena itu pengembangan secang untuk dapat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai berbagai produk kesehatan, seperti kosmetika, minuman kesehatan, dan obat-obatan sangat perlu dilakukan mengingat potensinya yang sangat besar bagi kesehatan.