Ringkasan Presentasi Biomedik “A NOVEL MULTIPLEX REAL-TIME PCR ASSAY FOR THE DETECTION AND QUANTIFICATION OF HPV16/18 AND HSV1/2 IN CERVICAL CANCER SCREENING”
A Novel Multiplex Real-Ttime PCR Aassay for Tthe Detection and Quantification of
HPV16/18 and HSV1/2 in Ccervical Cancer Screening
Sumber artikel:
Zhao Y, Cao X, Tang J, Zhou L, Gao Y, Wang J, Zheng Y, Yin S, Wang Y., Mol Cell Probes. 2012 Apr;26(2):66-72. doi: 10.1016/j.mcp.2012.01.003. Epub 2012 Jan 25.
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/22293505
Luthfia Indriyani, Dion Notario, Maria Yolanda
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt.
Pendahuluan
Infeksi persisten dengan human papillomavirus (HPV) merupakan penyebab utama kanker serviks [1-3]. Data epidemiologis dan eksperimental menunjukkan bahwa HPV tipe 16 dan 18 adalah agen penyebab utama kanker serviks (70 % dari total kasus) [6]. Namun, infeksi yang menular secara seksual lainnya seperti virus herpes simpleks (HSV) mungkin juga penting bagi perkembangan kanker serviks berkaitan dengan HPV [7]. HSV memiliki dua genotipe yang berbeda, HSV1 dan HSV2 [8]. Studi menunjukkan HSV1 mengganggu perbaikan DNA dan mengarahkan perubahan genetik pada leukemia lymphoblastic akut [ 9,10 ]. Sementara infeksi HSV-2 dalam penelitian terbaru dapat meningkatkan risiko invasif dari karsinoma serviks [7]. Dengan meningkatnya jumlah HPV dan HSV-2, risiko pengembangan neoplasia serviks pra-invasif dan transformasi kanker serviks invasif cenderung meningkat [13-16].
Dalam beberapa tahun terakhir, pengukuran tingkat HPV dan HSV dianggap sebagai cara langsung dan dapat diandalkan untuk skrining kanker serviks. Banyak tes komersial dan molekuler lainnya akan tetapi banyak yang memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang relatif rendah, dan tidak bisa membedakan antara infeksi baru dan lama , maupun antara infeksi genital dan ekstragenital [7,17]. PCR secara luas dianggap sebagai metode deteksi DNA paling sensitif yang tersedia. Namun, PCR konvensional memiliki banyak kekurangan. Masalah-masalah ini kemudian diatasi dengan real-time PCR, yang menggunakan sekuen spesifik probe untuk secara bersamaan memperkuat dan mendeteksi gen target dalam tabung tertutup, sehingga meningkatkan spesifisitas dan mengurangi kemungkinan kontaminasi silang. Pada saat yang sama, real-time PCR memungkinkan deteksi dan kuantifikasi produk setiap siklus. Jumlah copy DNA, ditentukan atas dasar jumlah siklus threshold (CT), secara langsung sebanding dengan jumlah salinan awal [ 18,19 ].
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah multiplex real-time PCR terbaru yang memungkinkan cara cepat, spesifik, sensitif dalam deteksi DNA dan kuantifikasi HPV16/18 dan HSV1/2, serta untuk mengevaluasi efisiensi dari uji yang menggunakan spesimen klinis. Peneliti mempelajari 177 sampel yang diduga terinfeksi HPV dan HSV pada sel-sel serviks, herpes genital dan labial herpes menggunakan multiplex real-time PCR assay dan dibandingkan hasilnya dengan sekuensing DNA.
Artikel selengkapnya, klik Di SINI
MENGENAL CIRI-CIRI KANKER
Mengenal ciri-ciri sel Kanker, sebagai bekal dalam mengkaji potensi chemopreventive suatu senyawa anti tumor
Ditulis : Dyah Ratna Budiani
(mahasiswa S3 Bioteknologi, UGM/
Pengajar bagian Patologi Anatomi, FK UNS )
Kajian potensi anti kanker dari bahan alam telah banyak dilaksanakan oleh berbagai pusat penelitian, laboratorium, dan perguruan tinggi dari seluruh penjuru dunia. Secara metodologis analisa yang digunakan sangat beragam dan berkembang dari waktu ke waktu. Walau demikian, sebagian besar jenis analisis yang digunakan untuk menguji potensi anti kanker suatu senyawa tidak lain dan tidak bukan bertujuan untuk mengetahui jalur molekuler dalam meniadakan atau meminimalisir tanda-tanda atau karakter dari sel kanker ( The Hallmark of cancer )…
KOMENTAR: Resveratrol Pro Apoptosis
paper source: Resveratrol menginduksi apoptosis ….
Comment by : Dyah Ratna Budiani , S3 Bioteknologi, UGM.
Penelitian tentang potensi RES dalam menginduksi apoptosis sel retinoblastoma dengan target utama mitokondria, yang dilakukan oleh Dhruv Sareen, Paul R. van Ginkel, Jennifer C. Takach, Ayesha Mohiuddin, Soesiawati R. Darjatmoko, Daniel M. Albert, and Arthur S. Polans. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme apoptosis dengan induksi RES khususnya pada jalur apoptosis yang diperankan oleh mitokondria. Banyak penelitian tentang efek anti tumor RES yang telah dilaksanakan khususnya dalam kapasitasnya sebagai senyawa pro-apoptotik dan anti-proliferatif.
Resveratrol Menginduksi Apoptosis SEL RETINOBLASTOMA dengan Target Utama Mitokondria
Revied by: Dyah Ratna (mhs S-3 Kedokteran)
Proses apoptosis adalah suatu proses yang terintegrasi antara faktor eksternal maupun internal sel yang melibatkan sejumlah protein reseptor-ligan (FasL/C95L dengan Fas/CD95), protein regulator sitosolik (Bcl2, Bclxl, Bax, Apaf-1, PUMA, Noxa, Smac-Diablo, dll) dan sejumlah ensim-ensim caspase (ensim hidrolase atau proteolilik) yang berperan sebagai aktor atau aktris utama dalam proses apoptosis.
Pengaruh Kombinasi Sulforaphan Dan DIM Terhadap Proliferasi
Reviewed by : Yanni (Doctor student)
Brokoli adalah salah satu sayuran dari genus brassica yang banyak mengandung Sulforapan (SFN). Selain itu dari proses biosintesis di dalam brokoli juga dihasilkan 3,3-diindolilmetana (DIM).Telah banyak dilaporkan efek kemopreventif SFN sebagai penghambat cell cycle arrest dan apoptosis dalam berbagai sel kanker. DIM juga dilaporkan aktif sebagai agen kemopreventif dengan cara menekan pertumbuhan sel serta memacu apoptosis pada kanker payudara, prostat, serviks dan kolon, khususnya pada fase G1.
Kurkumin Memacu G2/M Arrest
Direview oleh: Sri Susilowati (Mahasiswa S3 Farmasi UGM)
KURKUMIN MEMACU G2/M CELL CYCLE ARREST MELALUI
P-53 DAN UPREGULASI EKSPRESI ING4 PADA GLIOMA MANUSIA
Glioma merupakan tumor yang biasa dan mematikan pada sistim syaraf pusat dengan median terpapar kurang dari 2 tahun. Berdasarkan bahayanya, glioma ada 4 tingkatan, yaitu : glioma grade 1 dan 2 (grade rendah), glioma grade 3 (anaplastik) dan glioma grade 4 (Astrocytic fenotipe atau glioblastoma multiformae (GBM)….
CDK8, Onkogen Kanker Kolon yang baru ditemukan
Reviewed by: Nunuk A Nurulita
Wnt/ β-catenin pathway mempunyai kontribusi besar dalam pertumbuhan, invasi, dan survival sel kanker kolorektal. Aktivasi abnormal Wnt/ β-catenin pathway telah diketahui bisa menjadi pemicu sebagian besar kanker kolon. Tetapi sejauh ini belum diketahui gen pemicu transformasi sel kanker kolorektal…..
Jalur IKK/NF-kB menghambat daur sel
Keluarga protein NF-kB merupakan salah satu keluarga faktor transkripsi yang penting dalam regulasi ekspresi gen yang terkait dengan fungsi-fungsi biologis seperti halnya respon imun dan inflamasi, pertumbuhan dan proliferasi sel, serta pertahanan sel terhadap stres (sinar UV, iradiasi, oksidan, kerusakan DNA, dll.). NFkB merupakan dimer yang dapat berupa heterodimer maupun homodimer yang terbentuk diantara 5 jenis protein, yaitu p50, p52, p65 (Rel-A), Rel-B, dan c-Rel.
Jalur NFkB (Rel-A) {Gambar diambil dari situs Biocharta pathway}.