Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional ke-27 kali ini diadakan di Universitas Diponegoro Semarang. Bagi kalangan mahasiswa, PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) merupakan ajang kompetisi yang tidak asing lagi. Banyak mahasiswa berlomba lomba, menguras tenaga, dan kerja keras untuk menuju PIMNAS. Yah memang ajang kompetisi ilmiah ini sangat bergengsi dan sebuah ajang berkumpulnya mahasiswa-mahasiswa terseleksi dari seluruh Indonesia. Meraih juara umum merupakan impian setiap universitas. Tahun ini Universitas kita tercinta, Universitas Gadjah Mada berhasil mengirimkan 61 tim PKM 5 bidang dalam ajang bergengsi ini. PIMNAS kali ini fakultas Farmasi mengirinkan 3 tim ke ajang bergensi ini dan ke-3 tim tersebut berasal dari CCRC fakultas Farmasi UGM. Fakultas farmasi berhasil memperoleh 60 tim yang didanai dikti dan berhasil meloloskan 3 tim ke PIMNAS.
Perwakilan PIMNAS ke-27 dari Fakultas Farmasi yang merupakan anggota CCRC terdiri dari tim pertama yang beranggotakan Rahmawaty Rachmady, Laeli Muntafiah, Imroatus Sholihaha, Fahmi Rosyadi dengan judul PKM “Potensi Optimistik Ekstrak Etanolik Kayu Secang sebagai Anti-Proliferasi Sel Kanker Bertarget Molekuler pada HER2”, tim kedua terdiri dari Beni Lestari, Ariska, Ziana Walidah, Thoriq, Naisbitt Iman dengan judul “Nu-Pumseed (Nutraceutical Pumpkin Seeds): Suplemen Pencegah Osteoporosis dan Kolesterol dari Biji Labu Kuning untuk Wanita Post Menstrual, Studi in Vivo dan in Silico”, dan tim terakhir beranggotakan Meirizky Zulhairini, Amalia Miranda, Lina Permata Sari, dan Hilayul Fadliyah dengan judul PKM “Penelusuran Mekanisme Antikanker Ekstrak Buah Mahkota Dewa pada Jalur Upstream dan ownstream Nf-Kb Studi: in Vitro dan Molecular Docking.”. Tim dari CCRC Fakultas Farmasi ini terdiri dari berbagai angkatahn mulai dari 2011 sampai 2013.
Sangat banyak pengalaman yang diperoleh dari ajang bergengsi PIMNAS ke-27 ini, terutama bagi Meirizky, Laely Muntafiah, dan Naisbitt Iman, karena ini merupakan pengalaman kedua bagi mereka, “Pengalaman PIMNAS ini merupakan pengalaman kedua bagi saya, diajang ini saya mendapatkan banyak sekali ilmu, pengalaman dan teman. PIMNAS tahun ini lebih berkesan karena dapat merasakan UGM sebagai juara umum”, tegas Mei.
Tidak kalah serunya bagi teman-teman yang lainnya karena ini merupakan pengalaman pertama mereka. Seperti kata Rahma “Saya sangat bingung dengan ekspresi apa yang harus saya tunjukan untuk mengungkapkan perasaan saya, karena dengan pengumuman PIMNAS ini saya merasakan hal yang sangat luar biasa sekaligus sedih dan merasa beban baru yang sangat berat karena dengan mengikuti ajang ini artinya kami memegang amanah yang sangat besar yaitu untuk mengembalikan “Sang Karta” ke pangkuan Ibunya “UGM”.
Peserta PIMNAS yang begitu beragam dan datang dari kampus di seluruh penjuru negeri, memberikan kesempatan berkenalan dengan mereka dan mencari banyak ilmu dari berbagai bidang. Keberagaman dan keunikan masing-masing daerah nyaris selalu tercermin pada setiap perwakilan mahasiswanya. Mendapat teman baru, bisa berbagi cerita dan informasi, dan menambah wawasan, That was amazing experiences.
“Pengalaman PIMNAS adalah pengalaman tidak terlupakan dan memberikan banyak pelajaran. Bukan hanya kompetisi selama 4 hari disini (UNDIP) tetapi seluruh proses mulai dari ide, analisa, hingga eksekusi penelitian yang hamper dikerjakan selama 1 tahun”, Sambut Beni.
Sangat banayak hal-hal yang kami lalui dalam mengkuti PIMNAS ke-27 ini, mulai dari penyusunan proposal, melakukan penelitian, melengkapi berkas administrasi, membuat laporan kemajuan hingga laporan akhir samapi membuat seluruh perlengkapan yang akan kami bawa ke PIMNAS, seperti perlengkapan display, poster sampai kostum untuk tampil saat presentasi dan penyambutan gala dinner.
Sistem yang digunakan untuk presentasi yaitu dengan cara melakukan undian melalui mekanisme pengambilan nomor urut oleh peserta sebelumnya. Dan masing-masing kelompok mendapatkan kesempatan sebanyak 15 menit unruk presentasi dan 15 menit untuk tanya jawab. Mekanisme tanya jawab yaitu diberikan dari juri dan pesertapun diberi kesempatan untuk bertanya ke pada tim presentator. Tim PKM-P Rahmawaty dkk mendapat kesempatan presentasi di hari kedua tgl 27 Agustus 2014, sebelum tim ini presesntasi, tim ini telah membuat kesepakatan bersama tim UGM lainnya yang sekelas dengan tim ini yaitu tim PKM-P UGM dari fakultas Filsafat, kedua tim ini membuat kesepakatan untuk saling meneriakkan slogan diakhir presentasi, dan ternyata hal ini sangat mendapat apresiasi dari juri serta penonton karena mereka dinyatakan menjadi tim yang kompak :D..
Presentasi PKM-P kelompok Rahmawaty dkk mendapat 3 pertanyaan : 1. Apakah dilakukan perbandingan interaksi dengan ligan native 2. Mekanisme pengecatan pada IF 3. Dan apakah terdapat kendala pada penelitian ini ? Berbagai macam peristiwa yang terjadi saat presentasi kelompok ini diantara yaitu suara presentator yaitu Lely Muntafiah saat itu sedang serak sehingga suaranya terdengar sangat unik :D.
Hari terakhir, tanggal 28 Agustus 2014 merupakan hari yang paling ditunggu-tunggu oleh peserta PIMNAS, yaitu pengumuman peraih medali dan juara umum. Malam itu sungguh sangat luar biasa, masing-masing universitas menggaungkan yel-yelnya untuk meramaikan suasana. Pengumuman mengenai sang juara pimnas diumumkan di lapangan pusat UNDIP dan alhamdulillah kelompok PKM-P Rahmawaty dan Beni Lestari berhasil menyumbanglan 2 emas untuk UGM, Farmasi dan CCRC sehingga UGM genap memperoleh 10 medali emas untuk presentasi, sehingga total medali emas untuk UGM yaitu sebesar 13 medali emas sehingga UGM dinobatkan menjadi juara Umum PIMNAS ke-27. Perasaan stiap kontingen UGM sama yaitu merasa terharu dan sangat bahagia karena telah berhasil melaksanakan amanah utama semua kontingen UGM yaitu “mengembalikan piala berglir PIMNAS ke pangkuan sang Ibu (UGM)” dan dengan keputusan ini maka UGM berhasil meraih juara umum sebanyak 5 kali. Setelah hasil masing-masing PKM pada PIMNAS diumumkan, selesai lah acara PIMNAS XXVII UNDIP 2014 ini.
Itulah sekelumit cerita “5 hari” di kota Semarang, semoga dapat menginspirasi dan memberikan semangat untuk mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk bisa mempertahankan piala bergilir Menteri Pendidikan Nasional “Adhikarta Kertawidya” tahun depan tetap di Universitas kerakyatan ini. PIMNAS banyak memberikan pelajaran kepada mahasiswa dan harusnya menjadi impian setiap mahasiswa untuk bisa mengikutinya. Sebagai aset masa depan, potensi dan kemampuan mahasiswa perlu diasah dan dikembangkan agar nantinya siap untuk memajukan pembangunan bangsa dan negara. Mahasiswa perlu diberi peluang dan tantangan tersistematis guna meningkatkan mutu kreativitas, mentalitas dan perilakunya, salah satunya melalui ajang PIMNAS ini.