Gambar 1. Bidara upas
1. Nama tanaman
Sinonim : Batatta mammosa, Rumph.= Convoivuius mammosa, Hall. = lpomoea mammosa, Chois.
Familia : Convolvulaceae
Nama Lokal : Blanar, widara upas (Jawa), hailale (Ambon).
2. Klasifikasi tumbuhan
3. Uraian Tanaman
Merupakan tanaman merayap atau membelit yang panjangnya 3-6 m, batangnya kecil bila dipegang agak licin dan warnanya agak gelap. Daun tunggal, bertangkai panjang, berbentuk jantung, tepi rata, ujung meruncing, panjang 5-12 cm, lebar 4-15 cm, warnanya hijau tua. Perbungaan berbentuk payung menggarpu berkumpul 1-4 bunga, bentuknya seperti lonceng berwarna putih, panjang 7-8 cm, dengan 4 helai kelopak. Umbi berkumpul didalam tanah, mirip ubi jalar. Bila tanahnya kering dan tidak tergenang air serta gembur, beratnya dapat mencapai 5 kg atau lebih. Warna kulit umbinya kuning kecoklatan, kulitnya tebal bergetah warna putih, bila kering warnanya menjadi coklat. Perbanyakan dengan stek batang atau menanam umbinya.
4. Habitat dan Penyebaran
Tumbuh liar di hutan, kadang di tanam di halaman dekat pagar sebagai tanaman obat atau karena umbinya dapat dimakan. Tumbuh dengan baik di daerah tropik dari dataran rendah sampai ketinggian 250 m dpl. Tanaman ini mungkin didatangkan dari Filipina.
5. Kandungan dan Manfaat Tanaman
Sifat Kimia dan Efek Farmakologis : Anti radang, menghilangkan sakit (analgetik), menghilangkan bengkak, pencahar (laxative), menetralkan racun (antidot), penyejuk.
Kandungan Kimia : Damar, resin, pati, zat pahit. Getah segar mengandung zat oxydase (Anonim, 2005). Dalam pengobatan tradisional, umbi Bidara Upas sering digunakan terapi pengobatan kanker. Kandungan zat oksidase pada getah segar bdara upas juga diduga memiliki peran dalam pengobatan kanker alternatif.
Dapat mengobati demam, batuk, serak, difteri, radang tenggorok, radang paru; radang usus buntu, typhus, sembelit, muntah darah, kencing manis, Keracunan, gigitan ular, kusta, syphilis (Luns).
Kontributor : Adam Hermawan dan Rina Maryani